“Wisatawan Tertipu Rp 400.000 oleh Penipu yang Mengaku dari Homestay Kembar Kalianda”

Oplus_0
banner 120x600
banner 468x60

Lamsel – Seorang wisatawan menjadi korban penipuan saat mencari penginapan di Kalianda melalui Google Maps. Penipu menggunakan nomor kontak palsu yang tertera di Google Maps Homestay Kembar Kalianda untuk meminta transfer uang sebesar Rp 400.000 sebagai pembayaran penginapan.

 

Korban yang tidak disebutkan namanya ini mengaku telah mencari penginapan di Kalianda untuk keluarganya dan menemukan Homestay Kembar melalui Google Maps. Setelah menemukan nomor kontak yang tertera, korban menghubungi nomor tersebut melalui WhatsApp dan melakukan negosiasi tentang harga dan fasilitas penginapan.

 

Setelah melakukan transfer uang sebesar Rp 400.000, nomor kontak tersebut langsung diblokir. Korban yang merasa dirugikan, kemudian datang langsung ke Homestay Kembar Kalianda untuk konfirmasi dan meminta klarifikasi tentang pembayaran yang telah dilakukan.

 

Namun, ketika korban tiba di penginapan, resepsionis Homestay Kembar Kalianda menyatakan bahwa informasi tentang nomor kontak yang tertera di Google Maps tidak benar dan tidak mengetahui tentang transaksi pembayaran yang dilakukan oleh korban.

 

“Ketika saya datang ke penginapan, resepsionis tidak mengetahui tentang nomor kontak yang tertera di Google Maps dan menyatakan bahwa itu bukan nomor kontak resmi mereka,” kata korban.

 

Dalam kasus seperti ini, seharusnya pihak Homestay Kembar Kalianda bertanggung jawab atas keamanan dan keakuratan informasi yang mereka sediakan, termasuk nomor kontak yang tertera di Google Maps. Pihak homestay seharusnya memastikan bahwa informasi yang mereka berikan akurat dan tidak membingungkan pelanggan.

 

Menurut salah satu rekan media di saat di hubungi melalui via whatshap menyampai kan Pihak berwajib dan Google Maps diharapkan dapat mengambil tindakan untuk mencegah penipuan serupa agar tidak ada korban berikutnya.”ujar verdi”.

 

Wisatawan diharapkan untuk selalu berhati-hati dan melakukan verifikasi informasi sebelum melakukan pembayaran online. Namun, pada akhirnya, pihak homestay juga harus bertanggung jawab atas pengalaman pelanggan mereka dan memastikan bahwa mereka tidak menjadi korban penipuan seperti ini.

(NEDi.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *