Rokan Hilir — Penjabat (PJ) Penghulu Bakti Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Musriadi, menyampaikan keprihatinannya atas kecelakaan yang menimpa dua orang guru SD di Dusun Bakti pada Rabu pagi (9/7/2025). Kedua guru tersebut mengalami luka-luka setelah sepeda motor yang mereka tumpangi menabrak seekor anjing milik warga yang berkeliaran di jalan.
Saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon selulernya, Musriadi yang saat itu sedang dalam perjalanan menuju Bagan Siapi-api membenarkan insiden tersebut.
“Benar, saya dapat laporan bahwa telah terjadi kecelakaan yang melibatkan dua guru yang juga warga kita. Korban diketahui adalah anggotanya Pak Sujarno,” ujar Musriadi.
Sebagai bentuk kepedulian dan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, Musriadi menyatakan akan segera memberikan imbauan kepada warga, khususnya pemilik hewan peliharaan. Ia menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga ketertiban lingkungan.
“Memelihara hewan itu sah-sah saja, tetapi harus disertai tanggung jawab. Hewan seperti anjing sebaiknya diberi kandang atau dirantai, dan dilepaskan hanya pada waktu-waktu tertentu, misalnya malam hari,” jelasnya.
Ia juga meminta warga untuk saling bekerja sama mendukung pemerintah desa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib, terutama di area yang menjadi jalur aktivitas masyarakat seperti jalan menuju sekolah.
Sejumlah warga Dusun Bakti turut menyambut baik imbauan tersebut. Mereka menilai langkah PJ Penghulu sebagai tindakan tepat dalam merespons kekhawatiran masyarakat terhadap hewan peliharaan yang berkeliaran bebas di jalan.
“Ini memang sudah meresahkan. Anjing yang berkeliaran sering membuat pengguna jalan waspada. Kami mendukung adanya imbauan agar hewan-hewan peliharaan dikandangkan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, kondisi kedua guru korban kecelakaan dilaporkan mulai membaik meskipun masih menjalani perawatan di balai pengobatan terdekat. Pihak sekolah dan masyarakat berharap peristiwa serupa tidak terulang dan warga lebih peduli terhadap keselamatan bersama.(Sujiono)