Bintan, sinargebraktv.com
Perusahaan ternak ayam PT. Indojaya Agrinusa, tampaknya terus berambisi dan berupaya menggenjot keuntungan dari usaha ternak ayam nya yang bersekala besar. Anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, yang beroperasi di Toapaya Asri Farm ini, hingga kini terus jadi sorotan.
Kali ini terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan dan dirasakan masyarakat Kampung Gesek Kecamatan Toapaya Asri. Bahkan, dirasakan semakin parah. Umumnya Masyarakat menilai, kalau lumpur yang merusak lingkungan mereka berasal dari perusahaan tersebut. Tak hanya lumpur, yang menggenangi rumah mereka, kebun pertanian yang sedang produktif pun kerap digenangi air jika hujan. Seperti yang dialami Sarnam. Lelaki yang tinggal tepat di bawah area peternakan menuturkan,
“Setiap hujan turun, rumah saya selalu kebanjiran. Tanah di kebun saya pun rusak total, tidak bisa ditanami lagi, “ujar Sarnam, yang hingga kini selalu dirundung ketakutan jika hujan turun, di Kampung Gesek (06/06/2025).
Warga menduga, buruknya sistem pengelolaan limbah dan saluran air dari kawasan peternakan itu menjadi penyebab utama. Diduga kuat, perusahaan tersebut tak memiliki kolam penampungan dan saluran drainase yang memadai. Menyebabkan air bercampur limbah langsung mengalir ke rumah dan kebun warga.
Meskipun masalah ini telah lama dirasakan, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak perusahaan maupun Pemerintah Daerah (Pemda). Bahkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan, Niken Wulandari, malah memilih bungkam saat dimintai tanggapan terkait keluhan masyarakat itu.
Bahkan, dua kali ditelpon langsung ke ponsel nya dan masuk alias terhubung. Tapi tak diangkat (09/07/2025). Kemudian, diwaktu yang sama, coba dilakukan lagi konfirmasi lewat WA. Namun, sama sekali tak ada respon. Sikap seorang pejabat seperti itu, justru memicu perhatian serius dari pegiat lingkungan dan masyarakat sipil.
Ujung-ujungnya, Kuncus, Ketua LSM ICTI-Kepri, terpanggil untuk mengomentarinya. Pria berambut ikal yang dikenal vokal dan tegas dalam memberi komentar, mengecam keras sikap diam Pemkab Bintan terkait Masalah itu. Bahkan, Kuncus mendesak semua pihak yang terkait dengan persoalan tersebut supaya bertanggungjawab.
“Pemerintah daerah harusnya bekerja untuk rakyat. Khususnya menyangkut banjir dan kerugian warga ini tidak bisa dibiarkan. Baik perusahaan maupun Pemkab Bintan harus peduli terhadap nasib masyarakat yang terdampak, “katanya tegas.
Ditambahkannya. Saya yakin, jika keluhan masyarakat ini terus diabaikan, permasalahan ini bakal semakin ruwet. Bukan hanya lingkungan yang rusak. Tetapi juga kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah dan dunia usaha juga akan terus menurun, “sebutnya.
Masih menurut Kuncus. Pastinya, masyarakat sangat berharap agar Pemkab Bintan segera turun tangan menyelesaikan permasalahan lingkungan ini secara adil dan transparan, serta mendorong perusahaan untuk bertanggungjawab secara sosial, “beber lelaki pemerhati lingkungan ini di bilangan Batu Sembilan Tanjungpinang (09/07/2025).
Sementara itu, Eko Ichi, salah seorang pejabat di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, coba dikonfirmasi melalui layanan WA ke ponselnya (09/07/2025). Namun ditunggu sampai beberapa saat, tak ada respon.
Terkait masalah Pemerintah Daerah sedang berupaya mendatang kan Investor ke daerah tersebut, untuk menanamkan investasinya, baiknya dipikirkan juga dampak buruk yang bakal ditimbulkan. Apalagi bersentuhan langsung dengan masyarakat. (Richard).